Jakarta, 15 Mei 2025. Selamat Hari Pendidikan Nasional 2025! Momen Hardiknas setiap tahunnya mengajak kita merenung: sudah sejauh mana kita melangkah, dan ke mana arah pendidikan Indonesia akan kita bawa? Pertanyaan ini menjadi semakin krusial di tengah upaya kita menyongsong Indonesia Emas 2045. Apakah pendidikan kita saat ini sedang menuju ke sana, atau justru berisiko membawa kita pada "Indonesia Cemas"?
Pertanyaan provokatif namun esensial ini diangkat oleh Putera Sampoerna Foundation (PSF) melalui inisiatif Kejar Aksi (Kreatif Mengajar, Akselerasi dan Inovasi). Tema ini menjadi pengingat bahwa transformasi pendidikan membutuhkan tindakan nyata, kreatif, dan akseleratif dari semua pihak.
Kejar Aksi: Menjawab Tantangan Pendidikan Menuju Indonesia Emas 2045
Inisiatif "Kejar Aksi" dari Putera Sampoerna Foundation dirancang untuk menginspirasi para pendidik, kepala sekolah, dan pemangku kepentingan pendidikan lainnya agar menjadi agen perubahan. Tujuannya jelas: mewujudkan pendidikan berkualitas dan merata sebagai fondasi kokoh Indonesia Emas 2045. Tanpa akselerasi dan inovasi dalam pendidikan, kita berisiko terjebak dalam middle-income trap dan gagal memanfaatkan bonus demografi.
PSF tidak berjalan sendiri. Sinergi dengan berbagai pihak, termasuk Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), pakar pendidikan, serta praktisi di lapangan, menjadi kunci. Melalui "Kejar Aksi", PSF mendorong lahirnya berbagai praktik baik dan inovasi pembelajaran yang berfokus pada pengembangan kompetensi masa depan: berpikir kritis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif (4C), serta literasi digital dan penguatan karakter.
Beberapa program unggulan PSF yang mendukung semangat "Kejar Aksi" antara lain:
School Development Outreach (SDO): Program yang berfokus pada peningkatan kualitas guru, kepemimpinan sekolah, dan budaya belajar.
Lighthouse School Program (LSP): Program pendampingan komprehensif untuk peningkatan mutu sekolah secara menyeluruh.
Program Kemitraan: Kolaborasi strategis dengan pemerintah daerah dan sektor swasta untuk memperluas dampak positif.
Guru Binar: Platform digital yang menyediakan pelatihan dan pengembangan profesional berkelanjutan bagi para guru di seluruh Indonesia.
Hingga kini, program SDO saja telah berhasil menjangkau lebih dari 70.000 guru, 4.000 kepala sekolah, dan memberikan dampak kepada 1,2 juta siswa di 33 provinsi. Ini adalah bukti nyata "Aksi" yang membawa perubahan.
Kolaborasi Pegadaian dan PSF: Wujud Nyata "Aksi" untuk Transformasi Berkelanjutan
Salah satu contoh konkret bagaimana semangat "Kejar Aksi" dapat diwujudkan dalam kolaborasi nyata adalah melalui program "Transformasi Sekolah Pegadaian". Program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) dari PT Pegadaian ini, yang bermitra strategis dengan Putera Sampoerna Foundation melalui SDO, telah menunjukkan hasil gemilang.
Program ini berhasil meraih penghargaan sebagai "Program Paling Berkelanjutan" dalam rangkaian peringatan Hari Pendidikan Nasional. Fokusnya pada peningkatan kompetensi guru, kepemimpinan sekolah, dan budaya belajar di sekolah-sekolah binaan seperti SDN Kemasan 1 & 2 Klaten serta SDN Jonggrangan Klaten, telah membawa dampak positif. Peningkatan mutu pengajaran, hasil belajar siswa yang lebih baik, dan penguatan literasi digital menjadi buah manis dari kolaborasi ini.
Keberhasilan ini sejalan dengan komitmen Pegadaian terhadap implementasi Environment, Social, and Governance (ESG) dan pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), khususnya poin keempat yaitu Pendidikan Berkualitas. Ini adalah contoh bagaimana "Aksi" yang kreatif dan inovatif dalam mengajar dan memimpin dapat mengakselerasi perubahan.
Pendidikan Menyeluruh: Kunci Menuju Indonesia Emas
Peringatan Hardiknas tahun ini, dengan gaung "Kejar Aksi", kembali mengingatkan kita bahwa transformasi pendidikan harus bersifat menyeluruh. Seperti yang kerap digaungkan, tema besar "Bergerak Bersama, Lanjutkan Merdeka Belajar" memerlukan partisipasi aktif dari seluruh elemen bangsa.
Putera Sampoerna Foundation, melalui berbagai inisiatifnya termasuk "Kejar Aksi", mengajak kita semua untuk tidak hanya menjadi penonton, tetapi menjadi pelaku aktif dalam transformasi ini. Dengan berfokus pada peningkatan kualitas pendidik, pengembangan kurikulum yang relevan, dan penciptaan ekosistem belajar yang inovatif, kita dapat memastikan bahwa pendidikan Indonesia benar-benar mengantarkan kita menuju Indonesia Emas 2045, bukan sebaliknya.
Jadi, di Hari Pendidikan Nasional 2025 ini, mari kita jawab tantangan "Indonesia Emas atau Indonesia Cemas?" dengan "Kejar Aksi" nyata di bidang kita masing-masing. Karena masa depan bangsa ada di tangan generasi yang terdidik dengan baik hari ini.
Referensi: