"Nabi Muhammad SAW bertasbih dengan menggunakan tangannya" (hadist riwayat Tirmidzi).
Rasulullah SAW bersabda "teruskanlah membaca tahlil dan tasbih, jangan lupa menyebutkan kalimat-kalimat tauhid dan hitunglah dengan jari-jari kalian. karena mereka akan ditanya dan dibuat menjadi bisa berbicara".
Para sahabat r.hum berzikir dan bertasbih menggunakan biji-biji dan batu-batu kecil. Adapun Shafiyah r.ha berzikir menggunakan 4000 biji-bijian. Abu Shafiyah yang merupakan hamba sahayanya Rasulullah SAW yang telah merdeka memiliki sebuah keranjang dan berzikir menggunakan batu-batu yang ada didalam keranjang tersebut. Sa'ad bin Abi Waqas r.a berzikir menggunakan biji-bijian dan batu kerikil. Abu Hurairah r.a memiliki tali yang bersimpul seribu dan dia tidak akan tertidur sebelum menyempurnakan tasbihnya dengan tali bersimpul tersebut. Abu Darda r.a selalu membawa kantung yang berisi biji kurma dan setelah shalat beliau bertasbih dengan mengeluarkan biji-biji tersebut sampai kantung tersebut kosong.
Para wali-wali besar seperti Abdul Qadir Jailani dan Junaid Al-Baghdadi mereka menggunakan tasbih untuk berzikir kepada Allah SWT. Sayyidina Ali k.r berkata "tasbih adalah sebaik-baiknya pengingat". Pada suatu hari orang meihat Hasan Basri rah.a memegang tasbih di tangannya lalu mereka berkata "anda sudah sampai ke martabah yang tinggi tapi kenapa anda masih menggunakan tasbih untuk berzikir?". beliau menjawab "saya menyukai berzikir kepada Allah SWT dengan hati, tangan, dan mulut saya".
Imam Suyuthi berkata "tasbih membantu didalam istiqomah berzikir, karena ketika seserang melihat tasbih dia akan tahu bahwasanya tasbih alat untuk berzikir dan akan mengajak dia untuk berzikir. Sesuatu yang menjadi sebab istiqomah berzikir kepada Allah SWT adalah sesuatu yang paling bagus.
Berzikir dengan tangan kalau tidak takut salah ketika menghitung maka lebih utama dari menggunakan tasbih. Kalau takut salah ketika menghitung maka memakai tasbih lebih utama dari tangan.
0 komentar:
Posting Komentar