Lanjut kecerita yang kedua. Singkat cerita saya telah duduk dibangku SD kelas 2. Seiring perjalanan waktu saya dipersatukan oleh hukuman semesta. Saya pun memiliki teman kelompok belajar dan menjadi teman dekat mereka. Kelompok belajar saya terdiri dari Omen dari Kedaung, Aw dari Salatiga, Caplang dari Poncol, Petol dari Pocol dan Dede dari Poncol. Kita berenam selalu bermain dan mengerjakan tugas sekolah bersama. Menurut saya temen-teman saya ini sangat super pintarnya dan memiliki bakat tersendiri. Sebelumnya saya akan ceritakan sedikit tentang teman-teman saya dahulu. Ini dia silahkan simak. Omen meskipun dia jahil tapi soal pelajaran sekolah tetap nomor 1. Tidak kalah nomor 1 nya ada Aw yang bisa dikatakan rivalnya Omen dalam menyelesaikan soal matematika di depan kelas. Dan untuk kemampuan dalam pengetahuan umum serta olahraga ada Petol dan Dede yang menduduki peringkat tersebut. Tidak kalah hebatnya ada Caplang yang jago banget dalam menggambar dan kesenian, tulisannya pun rapih dan bagus. Sedangkan saya tidak kalah hebatnya, karena saya bisa berteman dengan mereka yang super. Mereka itu sahabat super saya.
Ujian kenaikan kelas semakin dekat. Tibalah saatnya untuk mempersiapkan diri dalam ujian semester genap kelas 2. Saya dan teman kelompok saya mulai memperkuat serangan untuk lebih giat belajar dan memperebutkan ranking 1 di kelas. Kami menggunakan strategi belajar kelompok secara intensiv di basecamp rumah pohon milik Caplang. Setiap pulang sekolah dan hari minggu kita selalu belajar kelompok. Mereview kembali pelajaran dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Ya.... seperti biasa kami lebih banyak bermain dari pada belajarnya. Karena bermain sambil belajar itu sangat menyenangkan. Permainan yang sering kami mainkan adalah memajat pohon dan berayun di pohon, memancing di danau, serta bermain bola di danau yang sudah kering.
Hari ujian semester genap pun tiba. Meski kami suka bermain bersama namun untuk masalah ujian kita bagaikan tidak saling mengenal dan fokus pada soal ujian. Saya seperti orang lain, saya menyelesaikan soal ujian dengan sangat lancar, khususnya pada mata pelajaran matematika. Kerja kelompok yang dilaksanakan sebelum ujian pun membuahkan hasil. Pada saat pembagaian rapor saya tidak menyangka bahwa saya menduduki peringkat 1 dikelas. Ibu saya sangat senang akan prestasi saya dalam mendapatkan ranking 1. Ibu saya pun membelikan saya hadiah berupa mobil remote control. Hasil yang saya dapatkan ini berkat belajar kelompok bersama teman-teman super saya. Terima kasih semua, semoga amal ibadah kalian diterima di sisi-Nya. Amin... Lho...!!??
Pesan yang bisa saya dapat dari peristiwa itu adalah bahwa ternyata benar apa yang dikatakan oleh pepatah. Yang berbunyi “Apabila kita bermain dengan seorang penjual parfum maka kita akan kebagian harumnya”. Itulah yang saya rasakan kala itu, saya bermain dan bergaul dengan teman-teman super saya dan hasilnya luar biasa. Saya menjadi juara kelas. Dan ini terbukti selama saya bermain bersama mereka semasa SD selama 5 tahun dari kelas 2 hingga kelas 6, saya selalu mendapatkan posisi juara kelas. Carilah teman yang dapat memberikan kita manfaat dan bergaullah dengan mereka. Dengan memiliki teman yang baik maka akan membentuk karakter yang baik pula dalam diri kita. Dan satu hal lagi, belajarlah tentang apapun untuk kebutuhan diri kita sendiri. Jangan terlalu fokus dengan mengharapkan menjadi ranking 1 dikelas, karena nantinya kita akan terasa berat dan lelah sendiri.
Demikian kisah karangan saya semoga dapat menghibur para pembaca. Terimakasih.